Darling.. Tengah buat apa tu? sudah makan? Bertalu-talu soalan yang diajukan kepada si bulan. Setiap hari, setiap detik, soalan itu akan terpacul keluar dari mulut sang pemuja bulan. Tanpa jemu dan tanpa merasa sedikit pun keletihan untuk bertanya soalan yang sama saban hari. Dirasakan kebahagiaan dikecapi apabila bertanya soalan itu kepada si bulan, pengarang jantung hati sang pemuja bulan. Namun semua itu berlalu dengan pantas nya, pantas meninggalkan kenangan-kenangan yang terindah untuk kisah sang pemuja bulan dan si bulan. Masih terngiang-ngiang di telinga sang pemuja bulan akan suara manja si bulan yang minta disuapkan, betapa cantik nya senyuman si bulan apabila menerima suapan dari sang pemuja bulan. Bagaikan dunia ini hanya mereka berdua. Terlalu indah untuk dikongsi bersama.
Masih jelas terbayang saat yang diluangkan untuk makan bersama-sama, saat yang diluangkan begitu berharga sehingga membuatkan sang pemuja bulan tersenyum sendirian apabila teringat akan kenangan itu. Begitu mendalamnya cinta sang pemuja bulalan terhadap si bulan. Hanya si bulan yang didambakan, yang diingati dan hanya si bulan yang memgisi seluruh jiwa raga sang pemuja bulan. Cinta itu terlalu agung untuk di curahkan. Andai dicurahkan cinta sang pemuja bulan di atas kanvas, terhasil lah abstrak cinta yang mewarnai hidup, tidak mampu dirasai oleh semua pihak. Hanya si bulan mampu merasakan getarannya.
No comments:
Post a Comment