UnGkApAn iTu

Petang itu, jari jemari sang pemuja bulan begitu rancak menari-nari, menghasilkan bait-bait kata yang melankolik dan cukup indah susunan irama nya. Semua itu terhasil dari kerinduan yang mendalam terhadap si bulan, diiringi dengan niat di hati untuk mencoretkan ungkapan sebagai pengganti dirinya yang jauh di mata, namun dekat di hati. Semua ungkapan dan kata-kata ini terbit dari hati yang suci dan ikhlas untuk si bulan. Terasa indah yang menjelma bila saling menghargai. Terasa bahagia bila bersama saling menyayangi. Nikmat terasa bila terluka saling memaafi. Bertambah rapat bila keliru tetap memahami. Terharu itu datang bila terleka kerap menasihati. Dan..bila silap terus menasihati.. Semua ini menjadi adunan yang ckup ampuh dalam percintaan sang pemuja bulan bersama si bulan.. Tidak tercapai akal akan masa-masa yang telah membenihkan bibit-bibit percintaan dalam hati dua sejoli ini.

HAWA dicipta dari tulang rusuk ADAM
bukan dari kepala nya untuk dijadikan atasannya
bukan dari kakinya untuk dijadikan alasannya
melainkan dari sisinya untuk dijadikan teman hidupnya
dekat pada lengan untuk dilindungi
dan dekat dihati untuk dicintai...

Sayang
dari sebuah kekecewaan kita belajar tentang kehidupan
dari serantai perjalanan kita belajar tentang kecekalan
dari segugus pengharapan kita belajar tentang impian
dari seuntai kasih kita belajar tentang penghargaan
dan dari dirimu daku belajar erti kerinduan...